Rabu, 28 September 2011

Tugas 3 - Visualisasi Informasi

ARTI KATA “DATA”

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. “Data” yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris tersebut, tetapi harus diingat, “data” dalam bahasa Inggris sudah bersifat majemuk, karena tidak ada kata “datas” dalam bahasa Inggris. Sehingga tidaklah tepat bila kita menuliskan kata data yang dimajemukkan, seperti data-data, kumpulan data, dan sejenisnya.

Bila kita akan mengungkapkan sekumpulan data, tentulah harus dipilah-pilah tipe-tipe atau jenis-jenis datanya terlebih dulu. Misalkan kumpulan data mahasiswa dan data dosen, kumpulan data karyawan dan data konsumen, dan sebagainya.

DATA PADA MANUSIA

Data diterima manusia karena adanya stimulus-stimulus yang dapat “ditangkap” oleh indera manusia dan dibawa oleh simpul-simpul saraf yang pada akhirnya diolah oleh otak. Tidak semua stimulus yang ditangkap indera manusia akan direkam secara permanen di dalam memori otak, sehingga muncul istilah short term memory (STM) dan long term memory (LTM).


STM bersifat sementara, misalkan kita diminta untuk menjawab pertanyaan berapa orang yang berbaju merah yang kita jumpai pada hari ini. Data STM biasanya sangat tidak kita hiraukan atau tidak pedulikan, biarkan hal itu berlalu begitu saja. Sedangkan untuk LTM, data itu sangat kita perhatikan sehingga perlu untuk kita ingat. LTM akan semakin baik menempati memori permanen bila makin sering digunakan atau diingat-ingat. Misalkan saja, bila kita diberi nomor telepon oleh seseorang yang kita pedulikan, maka semakin sering kita menghubungi nomor telepon itu, maka akan semakin mudah mengambil kembali dari ingatan.

Semakin sering ingatan tersebut digunakan, maka simpul-simpul saraf yang jumlahnya miliaran di otak dapat meraih data di memori permanen melalui berbagai jalur yang dibentuknya. Menurut penelitian, banyak sel saraf yang mati setiap harinya, sehingga bila hafalan jarang dilakukan maka bisa jadi ada simpul saraf yang mati atau rusak pada jalur raih data tersebut, dan berakibat kita menjadi lupa. Itulah perlunya media catatan tambahan di luar memori utama manusia (otak), seperti buku, kaset, dan sebagainya, sehingga, bila kita lupa, kita dapat mempelajarinya lagi dan menyimpan kembali di otak melalui jalur yang lain.

Ada dua jenis data yang dapat diterima manusia, yaitu jenis data yang tersurat, dan jenis data yang tersirat. Jenis data yang tersurat adalah berbagai stimulus yang secara nyata dapat ditangkap indera manusia, sedangkan jenis data yang tersirat hanya dapat “dibaca“ oleh naluriah manusia, yang berkaitan erat dengan pengalaman batiniah seseorang.

DATA DI KOMPUTER

Data di komputer berjenis data tersurat, artinya, komputer akan mengerti data yang diberikan kepadanya bila data tersebut dapat dikodekan atau dilambangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah dimengerti oleh komputer.

Karena adanya kaidah-kaidah tentang penulisan data di komputer, maka kata “data” di komputer harus dispesifikkan karena masih bersifat luas. Data di komputer memiliki ukuran yang lebih spesifik. Satuan data terkecil di komputer adalah bit, yaitu sinyal-sinyal elektronik yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Nilai nol diberikan bila rangkaian listrik yang menerima data tidak dialiri sinyal listrik, sedangkan nilai satu diberikan bila rangkaian listrik penerima data dialiri sinyal listrik. Rangkaian digital (dari komputer digital) tersebut menerima sinyal listrik sebesar 5 volt.

Karena sinyal listrik bersifat abstrak, maka untuk mempelajarinya, sinyal-sinyal itu diberi lambang 0 dan 1, dari sana kemudian dikenal istilah binary digit (bit) atau bilangan berbasis dua. Selanjutnya, untuk lebih memperingkasnya, bit-bit tersebut digabung 3 bit-3 bit menjadi bilangan oktal (berbasis 8), atau menjadi 4 bit-4 bit menjadi bilangan hexadecimal (berbasis 16).

Komputer yang dibuat oleh berbagai pabrik membuat kesepakatan-kesepakatan untuk melambangkan sebuah huruf atau angka, meski tidak semua pabrik setuju bersatu untuk melambangkannya, sehingga ada yang sepakat dengan kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange), ada yang setuju dengan kode EBCDIC (Extended Binary Code Decimal Interchange Code), dan sebagainya. Misalkan, huruf ‘A’ di ASCII adalah kumpulan bit ‘10100001’, tetapi di EBCDIC ‘11000001’.

Kumpulan bit di atas menghasilkan sebuah kode untuk huruf atau angka atau karakter lain yang disebut dengan byte. Sehingga byte adalah kumpulan dari bit. Satuan kapasitas penyimpanan data di komputer juga sering menggunakan byte. Misalkan disket dapat menampung data sebesar 1,4 Megabyte, dan sebagainya. 1 Megabyte setara dengan 210 = 1024 bit.

Kumpulan byte, misalkan karakter ‘A’, ‘L’, dan ‘I’ yang digabung dan memiliki satu pengertian yaitu sebuah nama ‘ALI’, gabungan itu akan membentuk sebuah field. Untuk menampung data tersebut, diberikan sebuah variabel atau field name, sedangkan isi datanya disebut dengan nilai data (data value).

Misalkan field name = ‘NAMA’, dan data value = ‘ALI’. Di dalam struktur data, setiap variabel atau field name harus ditentukan jenisnya. Ada jenis variabel numerik untuk menyimpan data yang berupa angka (bilangan), misalkan A = 10, ada juga variabel string untuk menyimpan data yang berupa huruf, atau gabungan huruf dan tanda baca lainnya, misalkan B$ = “BADU”, ada juga variabel logika untuk menyimpan data yang bersifat boolean, misalkan X = .T., dan sebagainya. Tipe data numerik dibagi lagi menjadi integer dan real, yang digunakan sesuai dengan nilai datanya, apakah bilangan bulat atau desimal, dan sebagainya. Dan berbagai jenis dan tipe data lainnya yang biasanya sudah disiapkan (reserved word) oleh setiap bahasa pemrograman. Bila kita menggunakan bahasa pemrograman PASCAL, maka tentulah kita harus mendeklarasikan tipe dan jenis data di setiap variabel sebelum kita memasukkan nilai datanya.

Field-field yang dikumpulkan untuk memberi gambaran sebuah rangkaian keterhubungan di antara mereka terhadap sesuatu objek disebut dengan record. Misalkan untuk menggambarkan sebuah data seorang mahasiswa, maka kumpulan field NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, TGL_LAHIR dari seorang mahasiswa, disebut dengan record.

karakteristik dari data:
1. terlalu banyak informasi
2. pengumpulan data
3. data tidak selalu sama
4. berfikir tentang data
5. what is the question??
6. a combination of many diciplines
7. proses

Proses Pemahaman data
1. Acquire (Memperoleh)
yaitu memperoleh data yang mudah dipahami
2. Parse (Mengurai)
Menyediakan beberapa struktur untuk data dan mengurutkan kedala kategori
3. Filter (Penyaringan)
Menghapus semua kecuali data yang dibutuhkan
4. Mine (Tambang)
Menerapkan metode dan statistik / data mining sebagai cara untuk membedakan pola atau menempatkan dalam konteks matematika
5. Represent (Mewakili)
Memilih model visual dasar sperti grafik batang, list, tree
6. Refine (Memperhalus)
Mmeperjelas dasar representasi untuk membuat representasi lebih jelas dan visualisasi data lebih menarik
7. Interact
Menambahkan metode ini untuk memanipulasi data atau mengontrol fitur usaha apa yang ditampilkan

INFORMASI

Secara hafalan, sering dikatakan bahwa informasi adalah hasil atas pengolahan data. Sekarang, kita punya data panjang = 10 dan lebar = 7, luas dari persegi panjang tersebut adalah 70. Apakah 70 itu merupakan informasi ?.

Jawabannya, ya untuk orang tertentu, tetapi bukan bagi orang lainnya. Informasi bersifat individual, sejauh mana angka tersebut memberi makna bagi si penerimanya. Angka 2,70 untuk IPK anda mungkin saja merupakan informasi bagi anda, tetapi bagi saya itu baru merupakan data karena saya ingin mengetahui IPK rata-rata seluruh mahasiswa.

Sehingga, informasi merupakan nilai yang telah memiliki makna bagi seseorang. Sehingga, untuk membuat suatu struktur field atau struktur data, seorang programmer harus jeli-jeli menyiapkan data agar informasi yang dihasilkan tidak hilang atau tidak bermakna.

Misalkan, ada orang yang menyiapkan data untuk ALAMAT dengan panjang 100 karakter. Ketika ia disodori amplop yang panjangnya 50 karakter, bagaimana ia akan mencetak alamat tersebut ?.

Ada syarat dalam proses normalisasi data tingkat pertama (first normal form/ 1NF), yaitu setiap atribut harus bernilai atomik. Atomik berasal dari kata atom, yaitu benda terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sehingga, setiap atribut yang kita buat harus diteliti/ dipikirkan, apakah sudah tidak perlu dibagi-bagi lagi ?.

Sebagai contoh, atribut NAMA. Di Indonesia, mungkin saja atribut tersebut tidak perlu dibagi-bagi lagi karena selamanya nama “Bambang Wahyudi” akan dituliskan seperti itu. Tetapi di Amerika misalkan, nama “Bill Clinton” pada suatu saat akan dituliskan sebagai “Clinton, Bill,” bagaimana caranya ?.

Karenanya, di sana, atribut (field) NAMA biasanya dibagi minimal atas 2 bagian, yaitu F_NAME (first name) dan L_NAME (last name), ada pula yang ditambah dengan M_NAME (middle name). F_NAME diisi dengan “Bill” dan L_NAME diisi dengan “Clinton” sehingga bila diminta mencetak nama menjadi “Clinton, Bill” cetak dulu L_NAME, baru kemudian F_NAME.

Untuk itu, agar pengolahan data dapat menghasilkan informasi, maka perlu dipersiapkan struktur file yang sesuai dengan kebutuhan si pemakai (user). Bila anda bekerja di suatu perusahaan, maka cari tahu dulu kebutuhan akan informasi di perusahaan tersebut, sehingga struktur file yang anda bentuk tidak perlu diubah-ubah lagi yang justru akan meningkatkan risiko kegagalan proses.


fungsi informasi
- stimulus mental
- persepsi
- representasi
- pengetahuan
- instruksi

informasi yang di peroleh adalah hasil analisa, komunikasi, atau investigasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2011 @ learning for sharing!