Rabu, 28 September 2011

Tugas 3 (Resume) - OOP (Object Oriented Programming)

Deklarasi Method
Method atau fungsi dalam java adalah suatu cara untuk memecah program menjadi beberapa bagian, sehingga ketika mengerjakan program tersebut bisa dilakukan pembagian tugas kepada beberapa orang. Ketika kita sudah mendevelop program dalam sekala besar maka kita perlu menggunakan yang namanya method. Untuk lebih jelasnya perhatikan program dibawah ini :

1. public class Main
2. {
3. public static void main(String[] args)
4. {
5. Print();
6. }
7. static void Print()
8. {
9. System.out.println("Method Print Sukses Dipanggil!!!");
10. }
11. }

static void Print()



tersebut merupakan method berguna untuk mencetak string "Method Print Sukses Dipanggil!!!" tersebut. Dimana method tersebut dipanggil pada bagian Print();
Keyword static disini diperlukan karena method tersebut berada di main class yang juga bersifat static sehingga method method menyertainya juga harus bersifat static.
Keyword void merupakan salah satu indikasi bahwa method ini tidak mereturn/mengembalikan nilai apapun, untuk method yang mereturn/mengembalikan suatu nilai tertentu akan kita bahas nanti.
Method diatas adalah salah satu method yang tidak menerima passing variable apapun dan juga tidak memberikan return variable apapun, untuk contoh method yang menerima passing variable tertentu perhatikan contoh dibawah ini :

1. public class Main
2. {
3.
4. public static void main(String[] args)
5. {
6. Maksimum(5, 7);
7. }
8. static void Maksimum(int a, int b) {
9. if(a>b) {
10. System.out.println("Nilai Maksimumnya Adalah : "+a);
11. }
12. else if(a

Dari contoh diatas dapat kita ketahui bahwa method Maksimum membutuhkan dua variable integer untuk dipassingkan, dan dari dua variable integer yang dipassingkan tersebut akan dicetak variable mana yang lebih besar. Selain itu ada juga method yang memiliki nilai kembalian, atau return value, sebagai contoh perhatikan program untuk mencari nilai kuadrat bilangan integer dibawah ini dibawah ini :

1. public class Main
2. {
3.
4. public static void main(String[] args) {
5. System.out.println( Kuadrat(5) );
6. }
7. static int Kuadrat(int a)
8. {
9. return a * a;
10. }
11. }

Untuk membuat method yang memiliki nilai kembalian/return value, maka kita harus menghilangkan keyword void pada method yang kita buat dan menggantikannya dengan jenis variable kembalian kita, dimana dalam contoh tersebut nilai kembalian / return value berupa integer. Pengenalan Teknik Rekursif Selain itu dalam suatu method kita dapat memanggil method yang lainnya, atau bahkan memanggil method itu sendiri, peristiwa pemanggilan method oleh dirinya sendiri inilah yang disebut rekursif. Contoh sederhana dari rekursif adalah faktorial (!). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini :

1. 5! = 4! * 5
2. 4! = 3! * 4
3. 3! = 2! * 3
4. 2! = 1! * 2
5. 1! = 1

Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa sebenarnya faktorial dari bilangan n, merupakan faktorial bilangan n-1 dikali dengan n, dan begitu seterusnya hingga n=1. Ketika n=1 maka ada kasus spesial yaitu 1!=1. Untuk implementasinya pada java, perhatikan program dibawah ini :

1. public class Main{
2.
3. public static void main(String[] args) {
4. System.out.println(Faktorial(5));
5. }
6. static int Faktorial(int n){
7. if (n == 1){
8. return 1;
9. }
10. else{
11. return n * Faktorial(n - 1);
12. }
13. }
14. }

return n * Faktorial(n - 1); merupakan rekursif case, yaitu bagian yang membuat program tersebut loopping atau melakukan perulangan secara rekursif, dan bagian return 1; adalah base case, yaitu bagian yang membuat perulangan rekursif tadi berhenti. Seperti halnya perulangan biasa, jika tidak ada base case maka method rekursif ini akan mengalami infinite loop yang akan menghabiskan memori.
Selengkapnya...

Tugas 3 - Visualisasi Informasi

ARTI KATA “DATA”

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. “Data” yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris tersebut, tetapi harus diingat, “data” dalam bahasa Inggris sudah bersifat majemuk, karena tidak ada kata “datas” dalam bahasa Inggris. Sehingga tidaklah tepat bila kita menuliskan kata data yang dimajemukkan, seperti data-data, kumpulan data, dan sejenisnya.

Bila kita akan mengungkapkan sekumpulan data, tentulah harus dipilah-pilah tipe-tipe atau jenis-jenis datanya terlebih dulu. Misalkan kumpulan data mahasiswa dan data dosen, kumpulan data karyawan dan data konsumen, dan sebagainya.

DATA PADA MANUSIA

Data diterima manusia karena adanya stimulus-stimulus yang dapat “ditangkap” oleh indera manusia dan dibawa oleh simpul-simpul saraf yang pada akhirnya diolah oleh otak. Tidak semua stimulus yang ditangkap indera manusia akan direkam secara permanen di dalam memori otak, sehingga muncul istilah short term memory (STM) dan long term memory (LTM).


STM bersifat sementara, misalkan kita diminta untuk menjawab pertanyaan berapa orang yang berbaju merah yang kita jumpai pada hari ini. Data STM biasanya sangat tidak kita hiraukan atau tidak pedulikan, biarkan hal itu berlalu begitu saja. Sedangkan untuk LTM, data itu sangat kita perhatikan sehingga perlu untuk kita ingat. LTM akan semakin baik menempati memori permanen bila makin sering digunakan atau diingat-ingat. Misalkan saja, bila kita diberi nomor telepon oleh seseorang yang kita pedulikan, maka semakin sering kita menghubungi nomor telepon itu, maka akan semakin mudah mengambil kembali dari ingatan.

Semakin sering ingatan tersebut digunakan, maka simpul-simpul saraf yang jumlahnya miliaran di otak dapat meraih data di memori permanen melalui berbagai jalur yang dibentuknya. Menurut penelitian, banyak sel saraf yang mati setiap harinya, sehingga bila hafalan jarang dilakukan maka bisa jadi ada simpul saraf yang mati atau rusak pada jalur raih data tersebut, dan berakibat kita menjadi lupa. Itulah perlunya media catatan tambahan di luar memori utama manusia (otak), seperti buku, kaset, dan sebagainya, sehingga, bila kita lupa, kita dapat mempelajarinya lagi dan menyimpan kembali di otak melalui jalur yang lain.

Ada dua jenis data yang dapat diterima manusia, yaitu jenis data yang tersurat, dan jenis data yang tersirat. Jenis data yang tersurat adalah berbagai stimulus yang secara nyata dapat ditangkap indera manusia, sedangkan jenis data yang tersirat hanya dapat “dibaca“ oleh naluriah manusia, yang berkaitan erat dengan pengalaman batiniah seseorang.

DATA DI KOMPUTER

Data di komputer berjenis data tersurat, artinya, komputer akan mengerti data yang diberikan kepadanya bila data tersebut dapat dikodekan atau dilambangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah dimengerti oleh komputer.

Karena adanya kaidah-kaidah tentang penulisan data di komputer, maka kata “data” di komputer harus dispesifikkan karena masih bersifat luas. Data di komputer memiliki ukuran yang lebih spesifik. Satuan data terkecil di komputer adalah bit, yaitu sinyal-sinyal elektronik yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Nilai nol diberikan bila rangkaian listrik yang menerima data tidak dialiri sinyal listrik, sedangkan nilai satu diberikan bila rangkaian listrik penerima data dialiri sinyal listrik. Rangkaian digital (dari komputer digital) tersebut menerima sinyal listrik sebesar 5 volt.

Karena sinyal listrik bersifat abstrak, maka untuk mempelajarinya, sinyal-sinyal itu diberi lambang 0 dan 1, dari sana kemudian dikenal istilah binary digit (bit) atau bilangan berbasis dua. Selanjutnya, untuk lebih memperingkasnya, bit-bit tersebut digabung 3 bit-3 bit menjadi bilangan oktal (berbasis 8), atau menjadi 4 bit-4 bit menjadi bilangan hexadecimal (berbasis 16).

Komputer yang dibuat oleh berbagai pabrik membuat kesepakatan-kesepakatan untuk melambangkan sebuah huruf atau angka, meski tidak semua pabrik setuju bersatu untuk melambangkannya, sehingga ada yang sepakat dengan kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange), ada yang setuju dengan kode EBCDIC (Extended Binary Code Decimal Interchange Code), dan sebagainya. Misalkan, huruf ‘A’ di ASCII adalah kumpulan bit ‘10100001’, tetapi di EBCDIC ‘11000001’.

Kumpulan bit di atas menghasilkan sebuah kode untuk huruf atau angka atau karakter lain yang disebut dengan byte. Sehingga byte adalah kumpulan dari bit. Satuan kapasitas penyimpanan data di komputer juga sering menggunakan byte. Misalkan disket dapat menampung data sebesar 1,4 Megabyte, dan sebagainya. 1 Megabyte setara dengan 210 = 1024 bit.

Kumpulan byte, misalkan karakter ‘A’, ‘L’, dan ‘I’ yang digabung dan memiliki satu pengertian yaitu sebuah nama ‘ALI’, gabungan itu akan membentuk sebuah field. Untuk menampung data tersebut, diberikan sebuah variabel atau field name, sedangkan isi datanya disebut dengan nilai data (data value).

Misalkan field name = ‘NAMA’, dan data value = ‘ALI’. Di dalam struktur data, setiap variabel atau field name harus ditentukan jenisnya. Ada jenis variabel numerik untuk menyimpan data yang berupa angka (bilangan), misalkan A = 10, ada juga variabel string untuk menyimpan data yang berupa huruf, atau gabungan huruf dan tanda baca lainnya, misalkan B$ = “BADU”, ada juga variabel logika untuk menyimpan data yang bersifat boolean, misalkan X = .T., dan sebagainya. Tipe data numerik dibagi lagi menjadi integer dan real, yang digunakan sesuai dengan nilai datanya, apakah bilangan bulat atau desimal, dan sebagainya. Dan berbagai jenis dan tipe data lainnya yang biasanya sudah disiapkan (reserved word) oleh setiap bahasa pemrograman. Bila kita menggunakan bahasa pemrograman PASCAL, maka tentulah kita harus mendeklarasikan tipe dan jenis data di setiap variabel sebelum kita memasukkan nilai datanya.

Field-field yang dikumpulkan untuk memberi gambaran sebuah rangkaian keterhubungan di antara mereka terhadap sesuatu objek disebut dengan record. Misalkan untuk menggambarkan sebuah data seorang mahasiswa, maka kumpulan field NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, TGL_LAHIR dari seorang mahasiswa, disebut dengan record.

karakteristik dari data:
1. terlalu banyak informasi
2. pengumpulan data
3. data tidak selalu sama
4. berfikir tentang data
5. what is the question??
6. a combination of many diciplines
7. proses

Proses Pemahaman data
1. Acquire (Memperoleh)
yaitu memperoleh data yang mudah dipahami
2. Parse (Mengurai)
Menyediakan beberapa struktur untuk data dan mengurutkan kedala kategori
3. Filter (Penyaringan)
Menghapus semua kecuali data yang dibutuhkan
4. Mine (Tambang)
Menerapkan metode dan statistik / data mining sebagai cara untuk membedakan pola atau menempatkan dalam konteks matematika
5. Represent (Mewakili)
Memilih model visual dasar sperti grafik batang, list, tree
6. Refine (Memperhalus)
Mmeperjelas dasar representasi untuk membuat representasi lebih jelas dan visualisasi data lebih menarik
7. Interact
Menambahkan metode ini untuk memanipulasi data atau mengontrol fitur usaha apa yang ditampilkan

INFORMASI

Secara hafalan, sering dikatakan bahwa informasi adalah hasil atas pengolahan data. Sekarang, kita punya data panjang = 10 dan lebar = 7, luas dari persegi panjang tersebut adalah 70. Apakah 70 itu merupakan informasi ?.

Jawabannya, ya untuk orang tertentu, tetapi bukan bagi orang lainnya. Informasi bersifat individual, sejauh mana angka tersebut memberi makna bagi si penerimanya. Angka 2,70 untuk IPK anda mungkin saja merupakan informasi bagi anda, tetapi bagi saya itu baru merupakan data karena saya ingin mengetahui IPK rata-rata seluruh mahasiswa.

Sehingga, informasi merupakan nilai yang telah memiliki makna bagi seseorang. Sehingga, untuk membuat suatu struktur field atau struktur data, seorang programmer harus jeli-jeli menyiapkan data agar informasi yang dihasilkan tidak hilang atau tidak bermakna.

Misalkan, ada orang yang menyiapkan data untuk ALAMAT dengan panjang 100 karakter. Ketika ia disodori amplop yang panjangnya 50 karakter, bagaimana ia akan mencetak alamat tersebut ?.

Ada syarat dalam proses normalisasi data tingkat pertama (first normal form/ 1NF), yaitu setiap atribut harus bernilai atomik. Atomik berasal dari kata atom, yaitu benda terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sehingga, setiap atribut yang kita buat harus diteliti/ dipikirkan, apakah sudah tidak perlu dibagi-bagi lagi ?.

Sebagai contoh, atribut NAMA. Di Indonesia, mungkin saja atribut tersebut tidak perlu dibagi-bagi lagi karena selamanya nama “Bambang Wahyudi” akan dituliskan seperti itu. Tetapi di Amerika misalkan, nama “Bill Clinton” pada suatu saat akan dituliskan sebagai “Clinton, Bill,” bagaimana caranya ?.

Karenanya, di sana, atribut (field) NAMA biasanya dibagi minimal atas 2 bagian, yaitu F_NAME (first name) dan L_NAME (last name), ada pula yang ditambah dengan M_NAME (middle name). F_NAME diisi dengan “Bill” dan L_NAME diisi dengan “Clinton” sehingga bila diminta mencetak nama menjadi “Clinton, Bill” cetak dulu L_NAME, baru kemudian F_NAME.

Untuk itu, agar pengolahan data dapat menghasilkan informasi, maka perlu dipersiapkan struktur file yang sesuai dengan kebutuhan si pemakai (user). Bila anda bekerja di suatu perusahaan, maka cari tahu dulu kebutuhan akan informasi di perusahaan tersebut, sehingga struktur file yang anda bentuk tidak perlu diubah-ubah lagi yang justru akan meningkatkan risiko kegagalan proses.


fungsi informasi
- stimulus mental
- persepsi
- representasi
- pengetahuan
- instruksi

informasi yang di peroleh adalah hasil analisa, komunikasi, atau investigasi
Selengkapnya...

Sabtu, 24 September 2011

Tugas 2 - Analisa Sistem Informasi

Nama : Mochamad Rifai Idris

NIM : 10.41010.0153

Dosen : Didiet Anindita A

Pengertian Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.


Konsep Dasar Sistem Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain : 
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya
.
b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian
. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c. Data organized to help choose some current or future action or nonaction
to fullfill company goals (the choice is called business decision making)
.


Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan
oleh beberapa hal, yaitu :
1.      Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-
musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan
dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan * How is
the message used for problem solving (decision masking)?
b.      Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan,
dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sum-
ber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau
merubah data-data asli tersebut.
Komponen akurat :
-    Completeness ;  Are necessary message items present ?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan
yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara
keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol
atau memecahkan suatu masalah dengan
baik.
-    Correctness ;  Are message items correct ?
-    Security ; Did the message reach all or only the intended systems  users ?
c.       Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi
yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan
dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehing-
ga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi
teknologi terbaru.
d.      Ekonomis (Economy)
* What level of resources is needed to move information through  the problem-
solving cycle ?
e.       Efisien (Efficiency)
* What level of resources is required for each unit of information  output ?
f.       Dapat dipercaya (Reliability)

Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

Contoh:

- Sistem komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware

- Sistem Akuntansi

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan

2. Elemen system harus mempunyai rencana yang ditetapkan

3. Adanya hubungan diantara elemen system

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energy dan material) lebih penting dari pada elemen system

5. Tujuan Oreganisasi lebih penting dari pada tujuan elemen


Macam-macam Sistem Informasi

1. Transcation processing System (TPS)
2. Office Automation System
3. Knowledge Work System (KWS)
4. Management Information System (MIS)
5. Decision Support System (DSS)
6. Expert Syste (ES)
7. Group Decision Support System (GDSS)
8. Executive Support System (ESS)

Pengertian Analisis Sistem

Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau kelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut sistem analis.

Ada yang mendefinisikan sistem analisis sebagai

Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis dibawah petunjuk manajer sistem.

Seorang yan bertanggung jawab menterjamahkan kebutuhan-kebutuhan sistem (user) kedalam sepesifikasi teknik yang diperlukan oleh programmer dan diawasi oleh manajemen.

Fungsi Sistem Analis

Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / use.

Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user

Memilih alternative-alternatif metode pemcahan masalah

Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user

p>Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.

Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:

  1. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka
  2. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak
  3. Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
  4. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
  5. Mengimplementasikan sistem baru
  6. Menyiapkan dokumentasi berkualitas
Selengkapnya...

Rabu, 21 September 2011

Tugas 2 - Visualisasi Informasi

1. Penyelesaian masalah dengan Visualisasi Informasi, (berikan contoh dan manfaat yang didapat).

  • Gambaran secara umum, tentang visualisasi informasi adalah menampilkan data denga menggunakan gambar, dimana cara ini merupakan cara terbaik untuk mengingat informasi dengan cara penerimaan alami manusia. Contoh penyelesaian masalah dengan visualisasi informasi adalah seperti penggambaran peta, di dalam peta terdapat gambaran dari suatu wilayah pada bidang datar, di sini peta harus dilengkapi dengan kata-kata atau tulisan, agar user atau pembaca mengerti nama wilayah atau daerah yang telah digambar.
  • Visualisasi yang diterapkan pada suatu peta sangatlah penting, karena visualisasi ini bertujuan untuk membantu user, pembaca atau pengguna untuk menemukan suatu wilayah yang ingin mereka cari.
Gambar 1. Penerapan Visualisasi informasi pada Peta


2. Image VS Word
  • Gambar adalah suatu perpaduan titik, garis, bidang, dan warna yang dikomposisikan untuk mencitrakan sesuatu. Gambar merupakan sajak tanpa kata-kata. tapi di dalam sebuah gambar kita dapat menarik sebuah informasi, pesan dan tujuan mengapa gambar tersebut dibuat.
Gambar 2. Pesepakbola yang sedang
  • Word adalah suatu unit dari suatu unit dari suatu bahasa yang berupa teks verbal.

Gambar 3. Gabungan dari beberapa kata


Gambar 4. Gabungan antara gambar dengan kata

3. Penghubung antara images & word
  • Images dan word akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa apabila digabungkan. Mengapa?, karena dalam suatu gambar yang tidak disertai suatu kata-kata atau tulisan, hanya akan membuat banyak penafsiran dari orang-orang yang membacanya. Maka dari itu gambar dan kata akan menjadi lebih bermakna apabila digabungunkan. Penghubung antara gambar dan kata adalah sebuah tanda. dimana gambar tersebut memiliki pesan dari tanda yang ditonjolkan dan kemudian ditambahkan atau digabungkan dengan kata-kata.
  • Hubungan antara gambar dan kata, menurut Social Semiotic. Social Semiotics adalah adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana sistem tanda, seperti: bahasa, kode sinyal dan bahasa yang dibentuk oleh kepentingan sosial dan ideologi, dan bagaimana mereka beradaptasi sebagai perubahan masyarakat. Mode semiotik dapat mencakup visual, lisan, tertulis, sumber daya gestural dan musik untuk komunikasi.
  • Hubungan antara gambar dan kata, menurut Syntactic Information. Syntactic Information adalah suatu kajian ilmu yang berhubungan antar tanda, syntactic information merupakan struktur informasi yang berfokus kepada bentuk dari informasi tersebut dengan tidak memandang isinya. Syntactic Information bertujuan untuk menciptakan konsistensi pada representasi data seperti misalnya kesamaan format untuk memudahkan kategorisasi data, format nomer telpon, alamat, dan nama dari konsumen. Konsistensi format data ini bertujuan untuk menjamin kerapihan data untuk pengarsipan di data warehouse misalnya untuk program-program customer relationship management (CRM).
  • Hubungan antara gambar dan kata, menurut Semantic Information. Semantic Information merupakan kajian ilmu yang mengarah ke bahasa atau maknya, semantic information merupakan arti dari informasi tentang konsumen kepada para pengguna/pemakai informasi tersebut. Tujuan dari penerapan ilmu ini adalah agar data yang disajikan menjadi komplit dan akurat. Data yang komplit disini berarti seluruh data konsumen/pelanggan tercatat dan tersimpan sebagai informasi untuk perusahaan. Akurat berarti setiap informasi yang disimpan tersebut tepat dan cocok dengan profil konsumen yang sebenarnya. Informasi yang tidak lengkap dan tidak akurat akan mendatangkan berbagai masalah seperti hilangnya konsumen, biaya-biaya tambahan, serta konsumen mungkin saja tersinggung akibat pelayanan yang salah.

  • Hubungan antara gambar dan kata, menurut Paradigmatic Information / Pragmatic Information. Paradigmatic information / Pragmatic information merupakan h suatu kajian ilmu yang memep tentang bagaimana tanda itu dimaknai, dipahami dan dipraktekkan sesuai dengan kepentingan, kegunaan dan latar belakangnya. Pragmatic Information berfokus kepada kegunaan dan penggunaan dari data-data dan informasi tentang konsumen untuk membantu organisasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan konsumen. Penggunaan berkaitan dengan tingkat dimana informasi tentang konsumen bisa digunakan, serta informasi harus bisa di akses kapan saja, mudah dimengerti, dan ringkas.


Selengkapnya...

Senin, 19 September 2011

Tugas 2 - OOP (Object Oriented Programming)


/**
*@author rifai
*@akuntasi sederhana
*/
import java.io.*;
import java.text.SimpleDateFormat;
import java.util.Date;
public class AkuntansiSederhana
{
private static int counter=0;
private Date tgl;
private boolean debet;
private int jumlah;
private String ket;


public void setCounter(int counter)
{
this.counter = counter;
}
public void setTgl(Date tgl)
{
this.tgl= tgl;
}
public void setDebet(boolean debet)
{
this.debet= debet;
}
public void setJumlah(int jumlah)
{
this.jumlah= jumlah;
}
public void setKet(String ket)
{
this.ket = ket;
}
public int getCounter()
{
return counter;
}
public Date getTgl()
{
return tgl;
}
public boolean getDebet()
{
return debet;
}
public int getJumlah()
{
return jumlah;
}
public String getKet()
{
return ket;
}
}

--------------------------------end program---------------------------------

/**
*@author rifai
*@akuntasi sederhana
*/
import java.io.*;
import java.util.Vector;
import java.text.SimpleDateFormat;
import java.util.Date;
class RunAkutansi
{
public static void main (String[]args)
throws IOException
{
BufferedReader br = new BufferedReader (new InputStreamReader(System.in));
AkuntansiSederhana akuntansi = new AkuntansiSederhana();
int b=0;
Vector dataku = new Vector ();
int pil=0;
boolean debetKredit;
int total=0;
int awal=0;
Date date = new Date();
SimpleDateFormat sdf;
sdf = new SimpleDateFormat("dd-MM-yyyy-hh-mmss");
do
{
System.out.println("++++++++++++++++++++++++++++++++++");
System.out.println("Menu Transaksi");
System.out.println("++++++++++++++++++++++++++++++++++");
System.out.println("1. Input Transksi");
System.out.println("2. Cetak Laporan");
System.out.println("3. Keluar");
System.out.print("Masukan Pilihan Anda : " );
pil = Integer.parseInt(br.readLine());
System.out.println();

if (pil == 1)
{
while (true)
{
System.out.print("Input Transaksi (y/n) ");
String item = br.readLine();
System.out.println();
if (item.equals("n"))
{
break;
}
else
{

System.out.println("Tgl : " + sdf.format(date));
akuntansi.setTgl(date);
dataku.addElement( sdf.format( akuntansi.getTgl() ));
System.out.print("Keterangan : ");
String ket = br.readLine();
akuntansi.setKet((ket));
dataku.addElement(akuntansi.getKet());

System.out.print("Debet/Kredit : ");
String dk = br.readLine();

if (dk.equals("debet"))
{
debetKredit = true;
}
else
{
debetKredit = false;
}
akuntansi.setKet((ket));
dataku.addElement(dk);

System.out.print("Nominal : ");
String jumlah = br.readLine();
akuntansi.setJumlah(Integer.parseInt(jumlah));
int h = akuntansi.getJumlah();

if (debetKredit==true)
{
dataku.addElement("+" + akuntansi.getJumlah());
total = (total + akuntansi.getJumlah());
}
else
{
dataku.addElement("-" + akuntansi.getJumlah());
total = (total - akuntansi.getJumlah());
}



}
System.out.println();
}
}
else if (pil == 2)
{
System.out.println("+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++");
System.out.println("Laporan Pemasukan dan Pengeluaran Kas Harian");
System.out.println("+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++");
System.out.println("Saldo Awal : " + awal);
System.out.println("-------------------------------------------------------------");
System.out.println("Tanggal Keterangan D/K Nominal");
System.out.println("-------------------------------------------------------------");

int l=0;
for (int c=0 ; c < dataku.size() ; c++)
{
l=l+1;
if (l==5)
{
l=1;
System.out.println();
}

System.out.print(dataku.elementAt(c) + " ");
}
System.out.println();
System.out.println("------------------------------------------------------------");
System.out.println("Saldo Akhir : " + total);
awal = total;
System.out.println();
}
else if (pil == 3)
{
System.exit(0);
}
}
while (pil != 3);
}
}
Selengkapnya...

Jumat, 16 September 2011

Analisa Sistem Informasi - Tugas 1

Nama : Mochamad Rifai Idris

NIM : 10.41010.0153

Dosen : Didiet Anindita A



1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.

TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu meskipung orang masih harus memasukkan data ke sistem keomputer secara manual
Transaction processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal, karena menajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjaddi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali pada dunia usaha proses-proses yang mengacu pada transaksi pertukaran barang atau uang atau jasa disebut dengan Transaction Processing System (TPS).

Beberapa jenis subsistem yang ada pada TPS adalah :
  1. Payroll : Pembayaran upah / gaji karyawan
  2. Order Entrya / order Processing : Mencatat pembelian untuk konsumen
  3. Invoicing : Menghasilkan Faktur
  4. Inventory : Mengelola barang supaya selalu tersedia
  5. Shipping : Menyerahkan barang dari perusahaan sampai diterima oleh konsumen
  6. Accounts receivable : Mengelola file konsumen & menyerahkan tagihan ke konsumen
  7. Purchasing : mengkoordinasi pembelian barang kepada konsumen
  8. Receiving : Menerima barang dari pemasok/supplier pengembalian barang (retur) dari konsumen
  9. Account Payable : Mengelola pembayaran tagihan kepada pemasok / supplier
  10. General Ledger : Mengikat subsistem diatas menjadi satu & menghasilkan satu laporan
Gambar 1 (Contex TPS)


2. Office Automation System (OAS)1. Sekilas Tentang Office Automation System (OAS).

Office automation system (OAS) bisa disebut juga dengan Virtual Office (VO), system ini berfungsi untuk mengotomatisasi kegiatan yang ada di kantor. Tujuan akhir dari OAS ini adalah mengurangi penggunaan kertas (paperless), peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Untuk mencapai tujuan OAS digunakan penggabungan berbagai teknologi IT (teknologi komputer dan internet).

OAS diperkenalkan pada tahun 1960-an, ketika IBM mulai memasarkan komputernya kemudian OAS mulai berkembang tahun 1970-an. OAS mencakup semua sistem komunikasi formal & informal dari orang didalam maupun diluar perusahaan. Secara garis besar OAS mencakup penggunaan :

1. Komunikasi informasi
2. Sistem elektronik (penggunaan komputer dan pelengkapnya)
3. Penggunaan internet

Sebagai contoh negara yang telah memperoleh manfaat dari OAS adalah India. India telah membangun suatu jaringan komputer nasional yang murah, menghubungkan 430 distrik. Tersedianya jaringan ini memungkinkan proyek-proyek besar tentang piranti lunak dapat dikejakan bersama-sama dan diorganisasikan dengan menggunakan electronic mail dan pertukaran data.

Dampak
lainnya adalah perusahaan-perusahaan piranti lunak India saat ini juga melakukan pengambangan-pengambangan piranti lunak paket yang kemudian dipublikasikan oleh perusahaan-perusahaan Amerika. (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no7a.html). Maknanya adalah salah satu komoditi India adalah piranti lunak tingkat dunia dan dikerjakan oleh orang-orang yang tidak saling ketemu secara fisik, geografis berjauhan tetapi pekerjaan tetap selesai dengan sinergis.


Gambar 2. Front Office Automation System


3. Knowledge Work System (KWS)
Knowledge managemen system merupakan strategi untuk meningkatkan efektifitas dan pelaung/ kesempatan pengembangan kopetensi (Ningky, 2001).
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan budaya berbagi pengetahuan diantaranya:
  1. Menciptakan know-how dimana setiap orang berkesempatan dan bebas menentukan cara baru untuk menyelesaikan tugas dengan berinovasi serta peluang untuk mensinergikan pengetahuan eksternal ke dalam institusi.
  2. Menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap bernilai dan dipresentasikan dengan cara yang logis.
  3. Penempatan pengetahuan yang baru dalam format yang mudah diakses oleh seluruh pegawai dan pejabat.
  4. Pengelolaan pengetahuan untuk menjamin kekinian informasi agar dapat direview untuk relevansi dan akurasinya.
  5. Format pengetahuan yang disediakan di portal adalah format yang user friendly agar semua pegawai dapat mengakses dan mengembangkan setiap saat.
Gambar 3. (Bagan Knowledge Management System)


Knowledge Management System (KMS) menginspirasi tumbuh kembagnya budaya saling berbagi pengetahuan (share knowledge). Manfaat KMS yaitu mecnciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge/pengetahuan dalam organisasi.

4. Management Information System
Management Information System (MIS) merupakan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

Sistem
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengembalian keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Gambar 4. (Alur Sistem Informasi Manajemen)

5. Decision Support System (DSS)
DSS adalah sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai tim pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

Gambar 5. (Decision Support System Skema)

Pada dasarnya tujuan dari DSS yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan.

Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan
cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.

Laporan
berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.

6. Expert System (Sistem Pakar)
Expert System atau Sistem Pakar adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layakanya seorang pakar (human expert).
Sistem pakar sangat diperlukan pada saat ini, dengan tujuan sistem pakar bisa menjadi alternati pengganti untuk menggantikan seorang pakar karena berbagai hal, contohnya:
  1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi
  2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar
  3. Seorang Pakar akan pensiun atau pergi
  4. Seorang Pakar adalah mahal
  5. Kepakan juga dibutuhkan pada lingkungan yang tidak bersahabat.
Gambar 6. (Ilustrasi Sistem Pakar)

Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Aktifitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran:
  1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)
  2. Knowledge Representation (ke dalam komputer)
  3. Knowledge Inferencing
  4. Knowledge Transfering

7. Group Decision Support System (GDSS)
System penunjang keputusan kelompok atau group decision support system (GDSS) ialah kombinasi dari Komputer, komunikasi, dan teknologi keputusan dan yang digunakan untuk menemukan, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam pertemuan kelompok. Tujuan GDSS adalah untuk pertukaran ide, opini, dan preferensi dalam kelompok.

Gambar 8 (Group Decision Support System(GDSS)

9. Executive Support System (ESS)
Executive Support System adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksektufi secara mudah ke informasi internal dan eksternl yang relevan dengan artical success factor (faktor penentu keberhasilan).
EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.

Karakteristik Data untuk EIS
Format data yang disediakan oleh EIS juga harus memenuhi kebutuhan data para pihak eksekutif. Berikut adalah karakteristik data yang dibutuhkan oleh EIS :
  1. Data yang telah dirangkum (highly summarized data). Pada umumnya, eksekutif lebih mencari rangkuman data, dibandingkan rincian data, untuk membuat keputusan.
  2. Drill down. Menyediakan mekanisme yang memungkinkan eksekutif untuk melakukan drill down, atau melihat rincian data yang menyusun rangkuman data.
  3. Integrasi data dari basis data yang berbeda - beda. Terkadang eksekutif memerlukan data dari basis data on-line, seperti jumlah current budget. Dalam periode tertentu, eksekutif akan memerlukan akses ke rangkuman data yang dikelola secara statis di basis data.
  4. Eksekutif lebih tertarik untuk melihat trend jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.
  5. Informasi menjadi lebih bermakna jika dapat dibandingkan dengan informasi lain yang sejenis. Artinya, EIS harus dapat mengakses data eksternal yang dapat dibandingkan dengan data perusahaan.
  6. Informasi yang disampaikan kepada eksekutif harus dalam bentuk yang ditentukan oleh faktor penentu kesuksesan (critical success factors) yang didefinisikan oleh eksekutif.
Karakteristik EIS :
Dari karakteristik teknologi informasi dan data yang dibutuhkan oleh EIS, serta tujuan dari EIS, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah EIS memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Disesuaikan untuk pihak eksekutif.
  2. Mudah digunakan.
  3. Memiliki kemampuan drill down.
  4. Mendukung kebutuhan data eksternal.
  5. Dapat membantu dalam situasi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.
  6. Memiliki orientasi masa depan.
Perkembangan Arsitektur EIS
EIS tradisional memiliki dua komponen utama yaitu: (1) basis data terpusat, yang merupakan repositori data yang diekstrak dari berbagai sumber; (2) mesin untuk menganalisa data dan menampilkan hasilnya kepada para eksekutif.

Arsitektur ini sederhana dan mudah untuk dikelola. Karena menggunakan basis data terpusat, query dan analisa dapat diproses dengan cepat. Akan tetapi dalam melakukan ekstraksi dan peng-updatean data dari sumber yang berbeda ke dalam basis data terpusat merupakan permasalahan yang kompleks. Sebab seringkali data tersebut tidak kompatibel antara satu sumber dengan sumber data yang lain. Arsitektur EIS tradisional tidak dapat beradaptasi terhadap inkompatibilitas data. Oleh karena itu, setiap kali terdapat perubahan pada local system, basis data terpusat harus disusun kembali, di-compile ulang, atau bahkan didesain ulang. EIS tradisional hanya mendukung analisis data sederhana yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Adanya permasalahan ini, mendorong para peneliti untuk mempelajari cara untuk: (1) mengintegrasikan dan mengakses data dari sumber data terdistribusi yang heterogen, dan (2) menganalisa data melalui pendekatan multidimensional.

Teknologi data warehousing dan teknik On-line Analytical Processing (OLAP) telah memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan EIS tradisional. Peningkatan ini mengarah pada terbentuknya arsitektur EIS yang baru, yaitu EIS kontemporer. Pada arsitektur ini, basis data terpusat digantikan fungsinya oleh data warehouse, sedangkan teknik OLAP digunakan untuk analisis data multidimensional dan penampilan informasi. Teknologi data warehousing mengurangi masalah integrasi data. Data dari local system yang berbeda akan diekstrak, dibersihkan, dan ditransformasikan oleh integrator berdasarkan skema data terintegrasi, kemudian disimpan ke dalam data warehouse.


Refrensi
www.ilmukomputer.org
www.unikom.ac.id
www.sortbencmark.org
www.gunadarma.ac.id
www.tenkik-informatika.com

Selengkapnya...

 
Copyright 2011 @ learning for sharing!